Tim Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Lakukan Kunjungan Tindak Lanjut Program Kreativitas Mahasiswa ke Desa Tanammawang, Jeneponto



Dok. PKM PM 2022

Tim Mahasiswa Universitas Negeri Makassar yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) Kemendikbud Ristek Direktorat Belmawa Tahun 2022, melakukan kegiatan kunjungan ke Desa Tanammawang Kabupaten Jeneponto.
 
 
Kegiatan ini dalam rangka berkoordinasi sebagai rangkaian tindak lanjut kerjasama pelaksanaan pengabdian, pelatihan dan edukasi bagi ibu-ibu yang melakukan pernikahan anak di desa tersebut. Tim yang dikomando oleh Muh. Nur Alamsyah, mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling dan kawan-kawan di bawah bimbingan Ibu Nur Fadhila Umar, S.Pd., M.Pd. ini rencana akan melaksanakan program PKM-PM tentang "Program Konseling Pasca Nikah Berbasis Mindful Self-Compassion: Mitigasi Risiko Perceraian Kelompok Ibu Korban Pernikahan Anak di Desa Tanammawang, Jeneponto".

Kegiatan kunjungan ini dilakukan selama dua hari mulai rabu hingga kamis, 15-16 Juni 2022. Tim PKM-PM juga disambut baik oleh pemerintah setempat. Kepala desa Tanammawang mengatakan bahwa ia sangat mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan di desanya.

"Kami sangat menyambut baik dan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan di desa kami. Hal ini tentunya memiliki dampak yang positif untuk masyarakat kami" katanya.

Pada saat melakukan koordinasi, para mitra dalam hal ini ibu-ibu sangat antusias sehingga diskusi berlangsung interaktif.

Muh. Nur Alamsyah selaku ketua tim dalam pengabdian ini berharap pelaksanaan kegiatan bisa berjalan lancar dan memberikan dampak positif kepada seluruh mitra dan keberlanjutan program tersebut.

"Kami berharap kegiatan PKM ini dapat menjadi washilah agar para mitra dapat lebih meningkatkan kualitas hidupnya dan mengurangi angka perceraian yang terjadi di desa Tanammawang" harapnya.

Saat ditanya, awalnya kenapa tertarik mengangkat soal pernikahan di PKM inawalnya kenapa tertarik mengangkat soal pernikahan di PKM ini? Ketua tim mengatakan bahwa ia melihat potensi untuk menyelesaian masalah mitra.

"Kami melihat angka kasus perceraian karena pernikahan dini itu tinggi sekali kak di desa Tanammawang, akibatnya banyak sekali pengaruh dari perceraian itu, seperti ketidaksiapan mental bahkan sampai terlantarnya istri dan anak jdi dari situlah kami terinspirasi bagaimana kami mencoba untuk meminimalisir angka perceraian itu" katanya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama